![]() |
source: google.com |
Menjadi seorang pengagum rahasia rasanya untuk cemburu saja aku tidak berhak. Aku hanya mamp menahan rasa sesak ketika melihatmu dengan kekasihmu. Dan lagi, aku bisa apa? Hanya menangis diam-diam, menahan rasa sesak di dada. Tapi, setidaknya aku bisa melihat senyummu itu.
Pengagum rahasia, ini jauh lebih baik daripada harus menjadi orang ketiga. Setidaknya aku tidak merusak hubunganmu dengannya, meski aku begitu menyayangimu. Ya walau sakit ketika aku melihat kamu bersama dengan kekasihmu, dan sekali lagi itu tak apa, asal tetap terlukis senyumanmu. Demi senyum itu, hatiku rasanya sudah mati rasa. Senyum itu bagai penawar rasa sesak tadi.
Aku juga manusia biasa, aku juga punya keinginan. Aku juga ingin seperti dia, aku iri dengannya. Aku ingin bisa disampingmu dan menggenggam erat tanganmu. Bukan hanya memandangmu dari kejauhan seperti ini. Aku ingin menjadi salah satu sebab senyumanmu itu, bukan hanya menikmatinya dari kejauhan. Aku ingin memiliki senyum itu, walau hanya sementara.
Hah, aku sudah lelah mengagumimu tanpa kau sadari. Tapi sekali lagi, aku bisa apa? Mengungkapkan saja rasanya tak ada keberanian. Dan lagi, permasalahannya pada keberanian. Aku sangat ingin kau membalas rasa ini, tapi aku tak berani mengungkapkan ini semua. Aku hanya mampu berharap, kamu akan mengerti semua ini suatu saat.
Aku pikir lebih baik begini. Aku tetap menjadi seorang penggemar rahasia, dan kamu tetap bahagia bersama kekasihmu. Aku tetap bisa melihat senyummu dan kamu bahagia bersama kekasihmu. Simbiosis mutualisme. Aku yakin, kamu pasti bahagia dengannya. Kebahagiaanmu menjadi bagian dalam setiap doa yang kupanjatkan.
Refaans :))
izin share ya kak :)) makasih
BalasHapus